Muhammad Azis Kurniawan
13515917
2PA14
13515917
2PA14
APA ITU INTRAPERSONAL, INTERPERSONAL DAN TRANSPERSONAL?

Komunikasi intrapribadi atau Komunikasi intrapersonal
adalah penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator
sendiri antara self dengan God. Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan
internal secara aktif dari individu dalam proses simbolik dari pesan-pesan.
Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan
balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi
intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya. Pengetahuan
mengenai diri pribadi melalui proses-proses psikologis, seperti persepsi dan
kesadaran (awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi intrapribadi oleh
komunikator. Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi,
maka seseorang perlu untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain. Karena
pemahaman ini diperoleh melalui proses persepsi. Maka pada dasarnya letak
persepsi adalah pada orang yang mempersepsikan, bukan pada suatu ungkapan
ataupun obyek.
Menurut parah ahli, dijelaskan
oleh Devito (1997), komunikasi intrapersonal atau komunikasi intrapribadi
merupakan komunikasi dengan diri sendiri dengan tujuan untuk berpikir,
melakukan penalaran, menganalisis dan merenung. Sedangkan menurut Nina (2011)
menjelaskan komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi pada diri
manusia, meliputi proses sensasi, asosiasi, persepsi, memori dan berpikir.
Sedangkan menurut Effendy seperti yang dikutip oleh Rosmawaty (2010) mengatakan
bahwa komunikasi intrapersonal atau komunikasi intrapribadi merupakan
komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang. Orang itu berperan baik
sebagai komunikator maupun sebagai komunikan. Dia berbicara kepada dirinya
sendiri. Dia berdialog dengan dirinya sendiri. Dia bertanya dengan dirinya sendiri
dan dijawab oleh dirinya sendiri. Selanjutnya Rakhmat seperti dikutip oleh
Rosmawaty (2010) mengatakan komunikasi intrapersonal adalah suatu proses
pengolahan informasi, meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berpikir.
Dari konsep tentang komunikasi intrapersonal dari
beberapa ahli komunikasi penulis mensintesakan bahwa komunikasi intrapersonal
adalah komunikasi pada diri sendiri atau dengan dirinya sendiri. Tipe
komunikasi intrapribadi sama dengan proses berpikir, yaitu ketika seseorang
secara sadar (sengaja) mengirimkan informasi pada dirinya untuk menganalisis
sebuah situasi dan mengambil sikap atau keputusan. Ketika kita ingin memecahkan
suatu masalah, membuat keputusan, ataupun mencari sebab dan akibat, kita akan
berinteraksi dengan diri kita sendiri apa yang baik, apa yang buruk, serta apa
yang dapat kita lakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut. komunikasi
seseorang dengan dirinya sendiri (communication with the self). Tipe komunikasi
intrapribadi sama dengan proses berpikir, yaitu ketika seseorang secara sadar
(sengaja) mengirimkan informasi pada dirinya untuk menganalisis sebuah situasi
dan mengambil sikap atau keputusan.
Contoh Komunikasi
Intrapersonal
Seseorang ingin memajukan usahanya
melalui internet, seperti mempromosikan usahanya melalui facebook, twitter
maupun melalui blog. karena dia tahu hampir seluruh orang di dunia ini
menggunakan internet. Contoh lain, ketika
anda ingin membeli sebuah ice cream di sebuah toko, anda
melihat ada banyak pilihan rasa ice cream di toko tersebut. Kemudian anda
berfikir untuk memutuskan rasa seperti apa yang anda inginkan, apakah anda
ingin mencoba rasa baru atau membeli rasa favorit anda. Mampu berdialog dengan
diri sendiri, menunjukan bahwa kita mampu mengenali dan memahami diri kita.
Dengan begitu kita dapat belajar bagaimana kita bisa mengamati dan memberikan
makna (intelektual dan emosional) kepada lingkungan kita.

Interpersonal adalah komunikasi
yang dilakukan dengan orang lain. Komunikasi yang melibatkan dua orang atau
lebih. Tujuan komunikasi ini biasanya adalah untuk sharing atau berbagi
informasi, pendapat, gagasan, mengajak, menawarkan sesuatu, dan lain lain.
Dapat dilakukam baik secara langsung (face to face) maupun dengan media.
Komunikasi Interpersonal dapat dibagi menjadi tiga tipe:
1.
Assertive Communication
(Komunikasi Asertif).
2.
Nonassertive
Communication (Komunikasi Nonasetif).
3.
Aggressive
Communication (Komunikasi Agresif).
Ciri-ciri (karakterstik) komunikasi asertif adalah
dengan percaya diri mengekspresikan yang Anda pikirkan, rasakan, dan percayai;
dengan lantang membela hak Anda seraya menghormati hak orang lain; menyampaikan
maksud dan harapan tanpa menghina, mempermalukan, atau merendahkan orang lain;
respek terhadap kebutuhan dan hak diri sendiri dan orang lain.
Ciri-ciri komunikasi nonasertif adalah
ketidakmampuan mengekspresikan pemikiran, perasaan, dan keyakinan secara
konsisten; membolehkan orang lain untuk melanggar hak Anda tanpa tantangan;
kurang menghargai preferensi sendiri; orang lain dengan mudah mengabaikan
pemikiran, perasaan, dan keyakinan Anda.
Ciri-ciri komunikasi agresif adalah
mengekspresikan diri dengan cara mengintimidasi, menghina, atau
merendahkan orang lain serta meraih keinginan dengan cara merusak hak-hak orang
lain. Komunikasi interpersonal penting dipahami. Hal ini terjadi karena
komunikasi interpersonal :
1. Dapat meningkatkan
hubungan dari tidak kenal (impersonal) menjadi hubungan yang bersifat pribadi atau
sebaliknya.
2. Menyampaikan emosi dan
perasaan kita.
3. Melatih diri
komunikator maupun komunikan menjadi pribadi yang peka, peduli dan empati pada
pasangan komunikasi, sehingga dari berorientasi pada diri sendiri (self
oriented) menjadi berorientasi kepada pihak lain.
Fungsi
Komunikasi interpersonal sebagai berikut:
1. Untuk mendapatkan
respon atau umpan balik. Hal ini sebagai salah satu tanda efektivitas proses
komunikasi. Bayangkan bagaimana kalau tidak ada umpan balik, saat Anda
berkomunikasi dengan orang lain. Misalnya ketika Anda mengirimkan pesan ke
orang lain tetapi orang tersebut tidak membalas pesan Anda.
2. Untuk melakukan
antisipasi setelah mengevaluasi respon atau umpan balik. Contohnya, setelah apa
yang akan kita lakukan setelah mengetahui lawan bicara kita kurang nyaman
diajak berbincang.
3. Untuk melakukan kontrol
terhadap lingkungan sosial, yaitu kita dapat melakukan modifikasi perilaku
orang lain dengan cara persuasi. Misalnya, iklan yang arahnya membujuk orang
lain.
Contoh Komunikasi
Interpersonal
Contohnya seperti interaksi antar manusia dalam
kehidupa nyata, contoh pertama ketika Anda dan teman anda mendiskusikan suatu
materi kuliah yang sulit dimengerti, saling menyampaikan pendapat masing –
masing tentang materi tersebut. Contoh kedua adalah komunikasi yang terjadi
dalam kegiatan belajar mengajar di kelas antara dosen dengan mahasiswanya.
Contoh ketiga ketika saya sedang memiliki suatu masalah, saya selalu berbicara
(mengobrol) dengan orang tua saya untuk mencari solusinya. Mengobrol merupakan
komunikasi interpersonal karena dilakukan antara satu orang dengan orang lain
yang memungkinkan adanya feedback secara langsung. Berkomunikasi juga bisa
dilakukan melalui dunia maya atau dengan menggunakan internet, seperti chatting
melalui akun sosial media Anda seperti melalui Gmail, Facebook, Skype, dan
media sosial lainnya.

Transpersonal adalah komunikasi yang terjadi dalam
domain spiritual seseorang atau dapat dikatakan berlangsung didalam
ketidaksadaran kolektif yang mengandung unsur Tuhan. Tujuan komunikasi
transpersonal yaitu untuk memunculkan kesadaran tentang diri (self-hood),
meningkatkan spiritualitas, aktualisasi diri dan lain lain. Dalam Ilmu Psikologi, Psikologi
Transpersonal dikembangkan pertama kali oleh para ahli yang sebelumnya mengkaji
secara mendalam bidang humanistik seperti Abraham Maslow, C.G. Jung, Victor
Frankl, Antony Sutich, Charles Tart dan lainnya. Dengan melihat dari para tokoh
awalnya maka dapat diketahui bahwa psikologi transpersonal merupakan turunan
langsung dari psikologi humanistik.
Psikologi Transpersonal merupakan kekuatan keempat
dalam bidang psikologi yang menjembatani antara psikologi dan spiritual yang
memusatkan perhatiannya pada studi tentang bagian dan proses tentang pengalaman
mendalam atau perasaan yang luas tentang siapa dirinya atau sensasi yang besar
terhadap koneksitas dengan orang lain, alam atau dimensi spiritual dan berusaha
membantu seseorang untuk mengeksplorasi tingkat energy dan melewati kesadaraan
(awareness) atau sisi lain dari topeng dan pola-pola kepribadian.
Contoh Komunikasi
Transpersonal
Contoh dari komunikasi transpersonal adalah berdoa,
beribadah, intropeksi diri dengan melihat kekurangan dalam diri kita dan
memperbaikinya, melakukan meditasi, refleksi diri, ritual keagamaan, atau cara
lainnya untuk berkomunikasi dengan “kekuatan yang lebih tinggi” Jadi,
kesimpulannya di dalam komunikasi transpersonal semua manusia dapat menentukan
tentang spritualnya masing-masing. Dimana semua manusia itu memiliki kebebasan
untuk memeluk agama yang diyakini-nya. Jadi, dalam komunikasi transpersonal lebih
cenderung bersifat vertical, yang berarti lebih mengutamakan hubungan spritual
terhadap Tuhan-nya. Tidak seperti komunikasi intrapersonal dan interpersonal
yang lebih cenderung bersifat horizontal, yang berarti lebih mengutamakan
hubungan antar manusia (bukan berarti dalam pengertian ini, manusia tidak
lantas melupakan potensi spiritualnya).
REFERENSI:
Mantap bre..
BalasHapus